Cute Panda

DIURETIK OSMOTIK

Diuretik osmotik → meningkatkan osmaliritas plasma dan cairan dalam tubulus ginjal → Na, Cl, K, air diekresikan. Suatu zat dapat bertindak sebagai diuretik osmotik apabila memenuhi 4 syarat :
1)      Di filtrasi secara bebas oleh glomerulus
2)      Tidak atau hanya sedikit direabsorpsi sel tubuli ginjal
3)      Secara farmakologis merupakan zat yang inert
4)      Umumnya resisten terhadap perubahan-perubahan metabolik
Cara kerja diuretik osmotik:
1)      Tubuli proksimal → penghambatan reabsorbsi Na dan air melalui daya osmotiknya
2)      Ansa Henle → penghambatan reabsorbsi Na dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula menurun
3)      Ductus koligentis → penghambatan reabsorbsi Na dan air akibat adanya papilary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi atau adanya faktor lain.
Contoh golongan obat ini adalah manitol, urea, gliserin, isosorbid.
Manitol paling sering digunakan diantara obat ini, karena manitol tidak mengalami metabolisme dalam badan dan hanya sedikit sekali direabsorpsi tubuli bahkan praktis dianggap tidak direabsorpsi. Substansi yang tidak di metabolisme, difiltrasi bebas di glomerulus dan tidak direabsorpsi dalam jumlah yang signifikan di tubulus ginjal. Untuk terapi edema yg resisten, edema serebral, keracunan barbiturat, salisilat, karbontetraklorida, bromida dan imipramin, peningkatan TIK dan TIO, profilaksis sblm & sesudah prostatektomi, cegah gagal ginjal pada reaksi transfusi. Mannitol sebabkan hipotensi, dehidrasi, hilangnya elektrolit, asidosis dan tromboplebitis, sakit kepala, mual, muntah.
Manitol harus diberikan secara IV, jadi obat ini tidak praktis untuk pengobatan udem kronik. Pada penderita payah jantung pemberian manitol berbahaya, kerana volume darah yang beredar meningkat sehingga memperberat kerja jantung yang telah gagal.
EFEK NONTERAPI
Manitol di distribusikan ke cairan ekstra sel, oleh karena itu pemberian larutan manitol hipertonis yang berlebihan akan meningkatkan osmolaritas cairan ekstraseluler, sehingga secara tidak diharapkan akan terjadi penambahan jumlah cairan ekstraseluler.
SEDIAAN DAN POSOLOGI
Manitol. Untuk suntikan intravena digunakan larutan 5-25% dengan volume antara 50-1000ml. Dosis untuk menimbulkan diuresis adalah 50-200g yang diberikan dalam cairan infus selama 24 jam dengan kecepatan infus sedemikian, sehingga diperoleh diuresis sebanyak 30-50ml per jam. Untuk penderita dengan oliguria hebat diberikan dosis percobaan yaitu 200mg/kgBB yang diberikan melalui infus selama 3-5 menit. Bila dengan 1-2 kali dosis percobaan diuresis masih kurang dari 30ml per jam dalam 2-3 jam, maka status pasien harus di evaluasi kembali sebelum pengobatan dilanjutkan.
Urea. Suatu kristal putih dengan rasa agak pahit dan mudah larut dalan air. Merupakan agen diuretik osmotik, disaring bebas pada glomerulus dan direabsorpsi terbatas pada tubulus renalis. Sediaan intravena mengandung urea sampai 30% dalam dekstrose 5% (iso-osmotik) sebab larutan urea murni dapat menimbulkan hemolisis. Pada tindakan bedah saraf, urea diberikan intravena dengan dosis 1-1,5g/kgBB. Sebagai diuretik, urea potensinya lebih lemah dibandingkan dengan manitol, karena hampir 50% senyawa urea ini akan direabsorbsi oleh tubuli ginjal. Efek samping lainya antara lain aritmia, hemolisis, dan rentan perdarahan.
Gliserin. Diberkan per oral sebelum suatu tindakan optalmologi dengan tujuan menurunkan tekanan intraokuler. Dipakai untuk menurunkan edema serebral dan menurunkan TIO pada operasi mata. Gliserin digunakan pada cairan infus 10 % gliserin dalam larutan dekstrosa 5 %. Gliserin 10 % menjadi larutan hiperosmolalitas saat diberikan intra vena, menyebabkan hiperosmolalitas darah dan disusul urin. Dosis biasanya 1-1,5 g/KgBB dengan konsentrasi larutan oral 50-75 %. Efek maksimal terlihat 1 jam sesudah pemberian obat dan menghilang sesudah 5 jam.
Isosorbid. Diberikan secara oral untuk indikasi yang sama dengan gliserin. Efeknya juga sama, hanya isosorbid menimbulkan diuresis yang lebih besar daripada gliserin, tanpa menimbulkan hiperglikemia. Dosis berkisar antara 1-3g/kgBB, dan dapat diberikan 2-4 kali sehari.

0 Response to "DIURETIK OSMOTIK"

Posting Komentar